Friday, April 18, 2014

Manfaat Berinvestasi pada Properti

Jika anda punya uang lebih dan anda ingin menyimpannya, dimanakah anda akan menyimpannya? Mungkin anda akan menjawab di bank, dengan menyimpan di bank, maka kita akan mendapatkan bunga dari tabungan kita, dengan begitu uang kita akan selalu bertambah. Apakah anda yakin tentang hal itu? memang benar sekali secara nominal uang anda akan bertambah menjadi banyak, akan tetapi pada kenyataannya uang anda tersebut berkurang daya belinya. Yach, uang anda akan berkurang daya belinya karena inflasi tiap tahunnya kebanyakan lebih besar dibanding bunga yang diberikan oleh bank. Jadi dimana kita harus menyimpannya, kalau di simpan di bank saja uang kita bisa berkurang atau merosot nilainya, apa lagi di simpan sendiri di bawah bantal ya?..:)  

Cobalah anda investasikan uang anda di emas atau properti. Jadi apakah menyimpan uang kita pada emas dan properti akan membuat uang kita bertambah banyak? Jawabannya bisa iya, bisa juga tidak. Akan tetapi yang pasti dengan menyimpan uang di emas dan properti, itu berarti anda telah melindungi atau menjaga daya beli uang anda, karena emas dan properti harganya selalu meningkat mengikuti inflasi, bahkan terkadang bisa jauh lebih besar dari inflasi.

Pada artikel kali ini kita tidak akan membahas tentang emas, akan tetapi kita akan membahas tentang investasi di properti. Kenapa anda harus berinvestasi di properti? Karena investasi properti memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya. Apa sajakah kelebihan tersebut?
Dinukil dari buku “Cara Kaya Melalui Properti”, inilah delapan kelebihan investasi properti:

http://bisnis-properti-indonesia.blogspot.com/2014/04/Manfaat-Berinvestasi-Properti.html

1. Nilai Tambah (Added Value)
Nilai tambah investasi properti diperoleh akibat pengembangan bangunan di atas sebidang tanah kosong. Nilai tambah akan semakin  tinggi, jika bangunan berada di lokasi strategis dengan akses dan fasilitas yang baik, serta dibuat dengan arsitektur yang indah.

2. Peningkatan Pendapatan Tahunan (Income Appreciation)
Dari sebidang tanah yang dikembangkan—tanah kosong menjadi rumah atau ruko—seorang investor dapat menerima sewa. Keuntungan lain adalah kenaikan harga sewa, karena sifat kelangkaan tanah dan properti akan terus terjadi sepanjang perekonomian di sebuah negara terus tumbuh. 

3. Peningkatan Nilai Tanah (Capital Appreciation)
Apresiasi nilai tanah merupakan keuntungan lain dari investasi properti. Jumlah manusia setiap saat terus bertambah, sementara jumlah tanah tidak dapat bertambah. Ini merupakan teori klasik yang secara sederhana menjelaskan mengapa harga tanah terus merangkak naik dari waktu ke waktu. 

4. Investasi Jangka Panjang (Long Term Investment)
Dibandingkan dengan deposito, emas atau investasi lain, properti mempunyai karakter yang tahan lama. Bisnis properti memiliki horison (jangka waktu) investasi rata-rata 3 - 5 tahun. Artinya, setelah 3 – 5 tahun perkembangan nilainya sudah cukup berarti untuk menghasilkan capital gain (selisih harga beli dan harga jual).

5. Daya Pengungkit Investasi yang Tinggi (High Leverage Investment) 
Sebagai contoh, Anda berinvestasi properti dengan uang Rp100 juta sebagai uang muka (DP), maka Anda bisa memiliki investasi properti sebesar Rp500 juta atau lima kali lipat, karena sisanya sebesar Rp400 juta dibayar dengan menggunakan pembiayaan bank. 

Jika nilai investasi naik 10% menjadi Rp550 juta, maka keuntungan Anda Rp50 juta (Rp550 juta – Rp500 juta) atau 50% dari investasi awal yang “cuma” Rp100 juta. Inilah yang disebut daya pengungkit investasiyang tinggi. 

6. Proteksi Terhadap Inflasi (Hedge of Inflation)
Secara tradisional, orang membeli tanah dan bangunan untuk menjaga investasi tersebut agar tidak tergerus inflasi. Artinya, pemilik yakin membeli properti, nilai investasi tidak akan turun seperti nilai mata uang yang tergerus inflasi. Bahkan karena sifat kelangkaannya, nilai investasi itu terus meningkat seiring waktu. 

7. Agunan yang Baik (Good Collateral)
Tidak seperti investasi keuangan, properti merupakan agunan atau jaminan yang paling solid. Bahkan di beberapa negara, pihak perbankan tidak segan meminjamkan dana hingga 80% dari nilai agunan. 

8. Kebanggaan Kepemilikan (Pride of Ownership)
Dibandingkan dengan investasi jenis lain, rasa bangga terhadap kepemilikan properti pada umumnya lebih tinggi. Maka zaman dahulu, tuan tanah diasosiasikan sebagai orang kaya. Hal ini disebabkan karena properti juga dapat menghasilkan income dari sewa. 

0 comments:

Post a Comment